Minggu, 30 Juni 2013

Sebanding Tapi Tidak Mencukupi. Ada banyak dalil yang menyatakan sesuatu sebanding dengan lainnya.

Misal: Surat Al-Ikhlash = 1/3 Al-Qur'an.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّها تعدل ثلُث الْقُرْآنَ..

"Sesungguhnya ia (surat al-Ikhlash) menyamai sepertiga al-Qur'an..."
(HR. Bukhari: 5015, Muslim: 811)

Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah berkata,

"Walaupun menyamai sepertiga Al-Qur'an, namun surat Al-Ikhlash tidak dapat menggantikan sepertiga Al-Qur'an.

Seseorang yang membaca Surat Al-Ikhlash sebanyak 3x di dalam shalat, maka belum mencukupi sebelum membaca Surat Al-Fatihah.

Padahal jika ia membaca Al-Ikhlash 3x, seakan-akan telah membaca seluruh Al-Qur'an. Tetapi tidak dapat mencukupinya.

Janganlah kalian heran, ada sesuatu yang sebanding tetapi tidak mencukupi.

(Tafsir Juz 'Amma)

@sahabatilmu

Ramadhan Bulan Al-Qur’an Bukan Bulan Berbelanja.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara hak dan batil)"
(QS. Al-Baqarah: 2/185)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,

“Allah 'Azza wa Jalla memuji dan mengistimewakan bulan Ramadhan dari bulan-bulan lainnya dengan memilih Ramadhan sebagai waktu diturunkannya Al-Qur’an...”
[Tafsir Ibnu Katsir: 1/505]

Berkata Ibnu Rajab rahimahullah,

”Barangsiapa di bulan Ramadhan tidak beruntung, kapan lagi dia akan beruntung..?
Barangsiapa di bulan suci ini tidak bisa mendekatkan dirinya kepada Allah, sungguh dia sangat merugi...” (Wadzaif Ramadhan:12)

Maka...
Barangsiapa di bulan Ramadhan masih disibukkan dengan jalan-jalan dan berbelanja, kapan lagi dia akan beribadah dengan sebaik-baiknya penuh rasa nikmat...?!

Bila harus berbelanja dan bepergian, lakukanlah di hari-hari ini...
Agar Ramadhan kelak, lebih bermakna...

@sahabatilmu

03. Ramadhan Bulan Keberkahan Di Bulan Ramadhan, ganjaran pahala dilipatgandakan, pintu-pintu kebajikan di buka luas, pintu-pintu keburukan ditutup, barakah melimpah tak terhingga.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللهُ عَزّ وَجَلّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ، وَتُغَلّ فِيْهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِيْنِ، لِلّهِ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Telah tiba bagi kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Allah 'Azza wa Jalla mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa.

Pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka jahim ditutup.
Setan durjana dibelenggu selama bulan ini.

Padanya Allah menentukan suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalangi (mendapatkan) kebaikannya, maka dia telah merugi...”
[Shahih, HR. Nasa'i: 2106 dari Abu Hurairah radhiyyallahu 'anhu]

"Terbukanya pintu surga bermakna Allah memudahkan berbagai ketaatan di Bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Seorang hamba akan lebih sibuk beramal shalih daripada melakukan maksiat.
...Tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, mengakibatkan kala itu seseorang lebih mudah menjauhi maksiat.." (Al-Qadhi 'Iyadh rahimahullah)

@sahabatilmu

Cincin Emas. Cincin dapat terbuat dari perak, emas maupun lainnya. Apa perkara yang melekat perihal cincin emas..?

A. Lelaki Tidak Boleh.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُحِلَّ الذَّهَبُ وَالْحَرِيرُ لِإِنَاثِ أُمَّتِي وَحُرِّمَ عَلَى ذُكُورِهَا

"Emas dan sutra dihalalkan bagi para wanita dari ummatku, dan diharamkan bagi pria’..” (Shahih, HR. an-Nasa'i: 5148, Ahmad: 4/392)

Untuk cincin emas, secara tegas dinyatakan,

نَهَى عَنْ خَاتَمِ الذَّهَبِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang cincin emas (bagi lelaki)...” (HR. Bukhari: 5863, Muslim: 2089)

B. Jangan Lupa Zakat.

Zakat dikeluarkan apabila telah mencapai haul (yakni 1 tahun) dan nishab (seberat 85 gram atau lebih).

Asma’ binti Yazid radhiyallahu 'anha berkata,

“Aku masuk bersama bibiku menemui Rasulullah. Pada saat itu bibi memakai beberapa gelang dari emas.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada kami,

أَتُعْطِيَانِ زَكَاتَهُ قَالَتْ فَقُلْنَا لَا قَالَ أَمَا تَخَافَانِ أَنْ يُسَوِّرَكُمَا اللَّهُ أَسْوِرَةً مِنْ نَارٍ أَدِّيَا زَكَاتَهُ

“Apakah kalian sudah mengeluarkan zakatnya..”
Kami jawab, “Tidak”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidakkah kalian takut bila kelak Allah akan mengenakan kepada kalian gelang dari api neraka. Keluarkanlah zakatnya...!!”
(HR Ahmad: 6/461, Syaikh al-Albani menyatakan sanad hadits ini hasan)

Berhias boleh saja, namun jangan lupakan ketentuan yang ada.
Juga hak saudara kita, agar hati semakin bersyukur atas limpahan nikmatNya...

@sahabatilmu

Cincin Lelaki. Sebagian lelaki memakai cincin di tangan. Apakah penggunaan cincin hanya khusus 'tuk wanita..?

A. Rasulullah pun Memakai Cincin

Anas radhiyallahu 'anhu berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَبِسَ خَاتَمَ فِضَّةٍ فِي يَمِينِهِ فِيهِ فَصٌّ حَبَشِيٌّ كَانَ يَجْعَلُ فَصَّهُ مِمَّا يَلِي كَفَّهُ

"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenakan cincin perak di tangan kanan, padanya terdapat mata cincin terbuat dari batu habasyah.
Beliau menjadikan mata cincin di bagian telapak tangannya.." (HR Muslim: 2094)

B. Tidak Jari Telunjuk dan Jari Tengah.

Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu berkata,

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarangku memakai cincin di kedua jariku, ini atau ini.

فأومأ إلى الوسطى والتي تليها

Ali mengisyaratkan kepada jari tengah dan yang selanjutnya (yakni jari telunjuk)" (HR Muslim: 2078)

Larangan ini hanya berlaku bagi lelaki, adapun wanita diperbolehkan bebas memakai cincin di jari manapun.

@sahabatilmu

02. Ramadhan Bulan Ampunan. Betapa banyak dosa yang hamba lakukan. Berharap Ramadhan kali ini, terhapus segala khilaf dan noda.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

الصّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرَ

“Shalat lima waktu, shalat jum'at ke shalat jum'at berikutnya, serta satu
bulan Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya adalah penghapus segala dosa yang dilakukan di antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi” (Shahih, HR. Muslim: 551)

Ingat...
Ada syarat berupa meninggalkan dosa-dosa besar.

Diantara dosa besar, tersebut dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Maukah aku kabarkan kepada kalian dosa besar yang PALING BESAR?”
-beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali-

الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَوْ قَوْلُ الزُّورِ

“Berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan bersaksi palsu atau berkata dusta..." (HR. Muslim:126)

Perkataan dusta; dosa besar yang sering kali dilakukan hingga menjadi watak seseorang.

@sahabatilmu

Jumat, 28 Juni 2013

Mengenal Ramadhan InsyaAllah secara berseri akan disampaikan keistimewaan-keistimewaan Bulan Ramadhan.

Sebagai penyemangat kita dalam menyambutnya.

Ramadhan…,
bulan yang dirindukan akan tiba.

Ramadhan...,
bulan agung nan mulia,
tak seorang pun sanggup mengingkari kemuliaannya.

Betapa tidak...?

Bulan sarat berkah, indah penuh rahmah. Di bulan Ramadhan, Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan Al-Qur'an kitab mulia, sebagai petunjuk dan cahaya.

Di bulan Ramadhan, Allah subhanahu wa ta'ala menjanjikan ampunan terhadap dosa-dosa, memudahkan kebaikan serta melimpahkan pahala dan cinta kasihNya.

Seindah apakah Ramadhan...??

1. Ramadhan Bulan Kebaikan.

Segala jenis kebaikan berkumpul di Bulan Ramadhan. Sungguh merugi siapapun yang tak mampu merasakan keberkahan Ramadhan.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

إِذَا كَانَ أَوّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِدَتِ الشّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرّ أَقْصِرْ ...

“Apabila tiba malam pertama bulan Ramadhan, para setan jahat serta jin pembangkang yang durjana dibelenggu.
Ditutup pintu-pintu neraka, maka tidak ada satu pun pintu neraka yang dibuka. Demikian pula dibuka pintu-pintu surga, sehingga tidak ada satu pun pintu surga yang ditutup.

Malaikat menyeru, “wahai pencari kebaikan, datanglah (menuju ketaatan Allah). Wahai pelaku keburukan, berhentilah (bertaubatlah dari kemaksiatan kepada Allah)...”
(Shahih, HR. Tirmidzi no: 682, Ibnu Majah: 1642)

Kami pun menyeru sejak saat ini,

"Wahai jiwa, latihlah diri dengan amal kebajikan. Berhentilah dari dosa dan kemaksiatan. Agar saat Ramadhan nanti, engkau telah terbiasa dan siap..."

@sahabatilmu

Rabu, 26 Juni 2013

Kematian. Dapat menimpa si sakit maupun si sehat.

A. Kapanpun Dimanapun.

Sebagian dari kita hendak lari dari kematian. Mampukah hal tersebut kita lakukan..?

Allah 'Azza wa Jalla menegaskan dalam firmanNya,

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

"Dimana saja kalian berada, kematian akan mendapatimu. Kendatipun engkau berada didalam benteng yang tinggi lagi kokoh" (QS An-Nisa:78).

Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,

"Kematian akan meremehkan dunia dan tidak menyisakan kesenangan bagi orang yang berakal.
Selagi seorang hamba hatinya selalu mengingat kematian, maka dunia akan terasa kecil di matanya..." (Minhajul Qashidin: 366)

B. Kepastian Ajal.

Ajal; akan mendatangi yang tidur maupun yang terjaga.

Allah ta’ala berfirman,

“وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ”.

“Setiap umat mempunyai batas ajal. Maka apabila telah tiba ajalnya, mereka tidak dapat meminta penundaan atau mempercepat sesaat pun” (QS. al-A’raf: 34)

Sebagaimana Abdul Malik bin Umar bin Abdul Aziz, putra khalifah Umar bin Abdul Aziz rahimahumullah bertanya kepada Ayahnya,

"Duhai siapakah yang dapat menjamin engkau tetap hidup setelah shalat Dzhuhur, wahai Amirul Mukminin...?"

Maka kita pun layak bertanya kepada diri sendiri, "Wahai jiwa yang terlena, apakah engkau dapat menjamin esok pagi masih menatap indahnya mentari...?"

Masihkah menunda taubat dan enggan beramal shalih...?

@sahabatilmu

Selasa, 25 Juni 2013

Lebih Baik Lebih Kekal Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah menasihatkan,

"Perhatikanlah keadaan kalian di dunia...

Tidak setiap waktu dilewati dengan mulus, pasti ada masa sulit..

Tidak setiap saat dijalani dengan keceriaan, selalu ada masa sedih..

Tidak setiap keadaan dilalui dengan ketenangan, akan ada masa susah...

Demikianlah dunia,,,

Allah Ta’ala berfirman,

وَالأَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

“Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal...” (QS. Al-A’la: 17)

Kehidupan akhirat, lebih baik karena kenikmatan dan kebahagiaannya nan abadi dan tidak akan berkurang.

(Tafsir Juz 'Amma)

Bersyukurlah pagi ini masih diberi kesempatan bertaubat dan menjauhi maksiat..

berbekallah 'tuk akhirat..
jangan lagi beribadah hanya apabila sempat...

@sahabatilmu

#RENUNGAN KEHIDUPAN# Ust. Abu Riyadl Lc

Wahai saudara-saudaraku seiman..
sesungguhnya kita hidup dalam alur waktu yang terus bergulir.
Detik berganti menit, menit berganti jam, siang berganti malam, dalam kumpulan hari-hari. Setiap hari yang berlalu berarti berkurang pula bagian hidup kita di dunia ini.
Demikian yang dinyatakan oleh Imam Hasan Al Bashri:
:"Waktu terus berputar tak berjeda, demikian pula semestinya kehidupan kita tidak bisa berhenti. Hidup harus terus bergerak tuk beramal, karena sisa kesempatan kita di dunia juga terus berkurang hingga menuju batas akhir yang telah ditentukan Allah Ta'ala. Jangan sampai waktu kita terbuang dengan percuma, jangan sampai umur kita tersia-sia untuk hal-hal yang tidak berguna"

 Alangkah indahnya apa yang telah dinasihatkan oleh sahabat yang mulia Abdullah bin Mas'ud bin Ghafil Al Hudzali : "Usiamu semakin berkurang seiring dengan perjalanan waktu malam dan siang, sementara segala amalan akan tersimpan dan kematian akan datang dengan tiba-tiba".

Tabiat waktu adalah berjalan dengan cepat dan tak mungkin akan kembali.
Hidup bukanlah permainan tanpa konsekuensi tetapi dia adalah kenyataan yang pasti akan dipertanggungjawabkan.

Kehidupan dunia adalah satu episode yang paling menentukan meski jangkanya sesaat saja, tetapi akhirat yang kekal selamanya sebagai taruhannya.

Allah ta'ala berfirman :
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya". (QS. Al A'raaf ; 34).

Ingatlah wahai saudaraku kita diciptakan di dunia agar kita beribadah kepada Allah Ta'ala semata, hal ini sebagaimana firman-Nya :

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku". (QS. Adz Dzariyaat : 56)

Ingatlah tujuan hidup ini..
Agar engkau tidak sengsara.
Ingatlah kehidupan yg panjang agar kelak engkau bahagia..

Selamat menjalankan ibadah sholat maghrib.

Www.abu-riyadl.blogspot.com

Shalat Subuh Kesiangan...? Bila ditanyakan kepada sebagian kaum Muslimin, shalat wajib apa yang terberat. Mungkin akan dijawab shalat subuh.

A. Ikatan Setan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَقِدَ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ

“Setan membuat tiga ikatan di tengkuk salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap bagian ikatan setan berkata,

“Malam masih panjang, tidurlah..!”

Bila dia bangun kemudian berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan.

Jika dia berwudhu, terlepas lagi satu ikatan.

Kemudian apabila dia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan terakhir.

Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira.
Jika tidak, maka (sepanjang harinya) dia tidak bergairah dan menjadi malas...” (HR al-Bukhari: 1142, Muslim: 776)

Ternyata, salah satu sebab malasnya kita di pagi hari adalah masih lekatnya ikatan setan pada diri.

B. Dikencingi Setan.

Tatkala ada yang menyampaikan kepada Rasulullah bahwa seseorang tertidur hingga shubuh (tidak bangun malam).

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

ذَلِكَ الشَّيْطَانُ بَالَ فِى أُذُنَيْهِ ...

“Setan telah mengencingi kedua telinganya...” (HR. an-Nasa’i, Ibnu Majah, Shahih at-Targhib: 640 Syaikh al-Albani)

Hina sekali, jika sampai dikencingi setan sebab tidak bangun malam.

Kalau begitu, bagaimana bila sampai shalat subuh kesiangan...?

@sahabatilmu

Senin, 24 Juni 2013

Nikmat Tidur. Tidur merupakan salah satu nikmat dan rahmat Allah. Sebagai istirahat bagi tubuh agar esok dapat beraktivitas kembali.Nikmat Tidur. Tidur merupakan salah satu nikmat dan rahmat Allah. Sebagai istirahat bagi tubuh agar esok dapat beraktivitas kembali.

A. Tanda Kekuasaan Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya...." (QS ar-Rum: 23)

B. Rahmat Untuk Istirahat.

Syaikh as-Sa’di rahimahullah menafsirkan ayat tersebut,

“Tidur merupakan satu bentuk dari rahmat Allah sebagaimana firmanNya,

وَمِن رَّحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kalian beristirahat pada malam hari dan mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) serta agar kalian bersyukur..." (QS al-Qashash: 73)

Allah menjadikan seluruh aktivitas makhluk berhenti pada suatu waktu (malam hari) agar beristirahat di waktu tersebut, kemudian bertebaran (di muka bumi) pada waktu yang lain (siang hari) sebagai upaya memperoleh manfaat dunia dan akhirat.

Hal itu, tidak akan terjadi secara sempurna melainkan dengan keberadaan pergantian siang dan malam.." (Taisir Karimir Rahman:2/402)

Faidah:
1. Menafsirkan Ayat dengan ayat. (Ini yang utama)
2. Tidur bernilai ibadah bila diniatkan untuk bisa kembali beramal shalih.
3. Pergantian malam dan siang merupakan nikmat Allah yang sangat besar.

Pernahkah membayangkan sepanjang hari matahari menyinari kita...?

Silahkan ditanyakan kepada penduduk negeri yang mengalami siangnya (atau malamnya) hampir sepenuh hari.

@sahabatilmu

Minggu, 23 Juni 2013

Harus Karena Allah. Ikhlas; disyaratkan dalam seluruh amal kebaikan. Termasuk dalam menuntut ilmu.

A. Nyala Api Neraka Yang Pertama.

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

أول من تسعر بهم النار ثلاثة؛ أحدهم رجل تعلم العلم وعلمه وقرأ القرآن فأتي به فعرفه نعمه فعرفها قال فما عملت فيها قال تعلمت العلم وعلمته وقرأت فيك القرآن قال كذبت ولكنك تعلمت العلم ليقال عالم وقرأت القرآن ليقال هو قارئ فقد قيل ثم أمر به فسحب على وجهه حتى ألقي في النار

“Orang yang pertama sekali dinyalakan api neraka atas mereka ada tiga; (salah satunya)

"...seorang yang menuntut ilmu dan membaca al-Qur'an, maka ia dipanggil dan diperkenalkan kepadanya tentang nikmat Allah, maka ia pun mengakuinya.

Lalu Allah bertanya; "Apa yang engkau lakukan terhadap nikmat tersebut..?

Ia menjawab: "Aku pergunakan untuk menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al-Qur'an kepadaMu.

Allah berkata: "Engkau telah berdusta, tetapi engkau menuntut ilmu supaya mendapat (sanjungan) supaya dikatakan sebagai seorang ‘alim, dan engkau membaca al Quran supaya dikatakan orang sebagai seorang Qori'.

Sungguh engkau telah mendapatkannya. Kemudian ia disungkurkan diatas mukanya hingga ia dilemparkan kedalam neraka” (HR Muslim: 1905)

B. Tanyakan Hati.

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:

"Semoga Allah merahmati hamba yang senantiasa mengkoreksi keinginannya. Apabila karena Allah maka ia lakukan dan jika tidak karenaNya maka ia tinggalkan..."
(Ighatsatul Lahfan: 75, Ibnul Qayyim)

Bertemu kawan, boleh...
Temu kangen, oke..

Namun, jadikanlah dasar utama mendatangi majlis ilmu karena Allah serta menghilangkan kebodohan.

"Tambahan ilmu bagi yang belum tahu dan pengingat bagi yang lupa..."

@sahabatilmu

Perjalanan Mencari Warisan Nabi. Keutamaan berpergian dalam rangka menuntut ilmu sangatlah banyak. Baik dari al-Qur'an maupun as-Sunnah.

Keutamaan berpergian dalam rangka menuntut ilmu sangatlah banyak. Baik dari al-Qur'an maupun as-Sunnah.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

من سلك طريقا يبتغي فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة وإن الملائكة لتضع أجنحتها رضاء لطالب العلم وإن العالم ليستغفر له من في السماوات ومن في الأرض حتى الحيتان في الماء وإن فضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب إن العلماء ورثة الأنبياء إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما إنما ورثوا العلم فمن أخذ به أخذ بحظ وافر

✓ Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah memudahkan baginya jalan ke surga,

✓ Sesungguhnya para malaikat meletakan sayap-sayap mereka (dengan) penuh keridhaan bagi penuntut ilmu,

✓ Sesungguhnya penghuni langit dan bumi hingga ikan yang berada di air memohonkan ampun untuk seorang alim,

✓ Sesungguhnya keutamaan seorang alim diatas seorang ahli ibadah seperti keutaman (cahaya) bulan purnama atas (cahaya) bintang-bintang,

✓ Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi,

Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan emas dan perak, tetapi mereka mewariskan ilmu.

Barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapat bagian yang cukup banyak” (HR at-Tirmizi, Abu Daud, Ibnu Majah, Hasan li ghairihi)

Kemudahan jalan menuju surga, kecintaan dan do’a para malaikat, permohonan ampun seluruh makhluk, lebih mulia dari ahli ibadah, dan mrnjadi pewaris para nabi.

Sebagian ulama berkata:

“Barangsiapa yang tidak mengenal ilmu tidak berguna baginya banyak beramal, karena amal tanpa ilmu hanya membawa kemudaratan.

Sesungguhnya kerusakan yang ditimbulkan oleh seorang yang beramal tanpa ilmu lebih besar dari kebaikan yang diharapkan...”

Mari bersemangat mendatangi majlis ilmu, "taman surga" di dunia.

@sahabatilmu

Sabtu, 22 Juni 2013

Masa Muda

Jangan terpesona dengan masa muda, sebab kematian tdk mengenal muda atau tua...

Jangan terpesona dengan masa sehat sebab kematian tidak mengenal sehat atau sakit...

Sebab-sebab yg membuat seorang muslim tdk khusyu' dalam sholatnya

Ikhwan dan akhwat sekalian yg kami hormati, diantara beberapa sebab yg seorang muslim tdk khusyu' dalam sholatnya yaitu;

1. Kurangnya pemahamannya tentang islam,terlebih lagi dikhususkan tentang pembelajaran tentang sifat sholat Nabi.

2. Kurangnya keyakinan yg dalam, bahwa ia akan berjumpa dan kembali kepada ALLAH, sebagaimana ALLAH Ta'ala berfirman dalam surat albaqarah ayat 45-46.

3. Adanya bisikan syaithan (syaithan senantiasa mengganggu manusia, meskipun dalam keadaan shalat).
Sebagaimana diriwayat oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:
"Jika adzan dikumandangkan, maka syaithon lari dgn suara kentutnya sampai dia tidak mendengar suara adzan. Ketika adzan selesai, syaithon kembali lagi. Kemudian syaithon mendengar qomat, syaithon pun lari lagi, apabila qomat selesai syaithon kembali lagi. Kemudian syaithon ini membisikkan sesuatu kpd org yg sholat. Dia berkata "ingatlah ini...ingatlah ini dan itu!"Yaitu syaithon membisikkan sesuatu yg sebelumnya dia lupa sehingga org yg sholat itu tidak tau berapa rakaat dia sudah sholat. (bukhory :608)

4. Perhatian yg lebih/ terlalu disibukkan terhadap urusan dunia, ini pun bisa mengganggu kekhusyu'an sholat kita.

5. Meninggalkan sholat berjama'ah dimasjid bagi laki-laki.

6. Tidak meluruskan & merapatkan shaf didalam shalat.

7. Mengadahkan pandangan keatas ketika dalam sholat.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Hendaklah orang2x berhenti dari mengangkat pandangan mereka kelangit ketika berdoa dalam sholat, atau penglihatan mereka akan dihilangkan. (Muslim: 429)

Itulah yg sebagian yg dijelaskan para ulama kita tentang diantara sebab manusia tidak khusyu' dalam sholatnya. Dan masih banyak lagi sebenarnya perkara-perkara yg bisa menyebabkan tdk khusyu' didalam shalat.

Semoga memberikan manfaat untuk kita, dan kita memohon kepada ALLAH semoga ALLAH menerima seluruh amal tho'at kita yang kelak menjadi pemberat timbangan kebaikan untuk kita.

Ditulis oleh Ustadz Ahmad Ferry Nasution حفظه الله تعالى

===

Hajar Aswad

Batu berwarna hitam terletak di sisi selatan Ka'bah ini, merupakan salah satu batu yang dimuliakan kaum muslimin.

Mereka berusaha mencium, menyentuh, atau pun melambaikannya saat melaksanakan thawaf.

A. Awalnya Putih.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »

“Hajar Aswad turun dari surga. Semula batu tersebut sangat putih, lebih putih dari susu. Dosa manusia yang membuat batu tersebut menjadi hitam...” ( HR Tirmidzi: 877, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani)

B. Dirusak Dan Dicuri.

Pada tanggal 8 Dzul Hijjah 317H,
Aliran kebatinan Qaramithah (salah satu aliran Syi’ah) menyerang kota Makkah, membantai ribuan jamaah haji, dan membuang mayat ke dalam sumur zamzam.

Selanjutnya memukul Hajar Aswad hingga terbelah beberapa bagian, dan mencongkelnya untuk dibawa ke negeri mereka di daerah Bahrain. (al-Bidayah wan Nihayah 11/171)

Lihatlah kekejian Syi'ah Qaramithah.

Melakukan perbuatan nista, yang Yahudi atau Nasrani tidak berani mengusik kehormatan Ka’bah, apalagi merusaknya.

@sahabatilmu

Kawan Sejati Hingga Mati.

Sebagai bekal di alam kubur nanti, apakah yang sedang kita cari dan tumpuk di dunia ini...?

Sudikah mereka menemani layaknya kawan sejati..?

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

يَتْبَعُ الْمَيَّتَ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“Seorang yang meninggal dunia akan diiringi oleh tiga hal: keluarga, harta, dan amalnya.

Dua yang akan kembali, satu yang tetap tinggal.

Adapun yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang menetap (bersamanya) yaitu amalnya...” (HR. al-Bukhari: 6514, Muslim: 5)

Keluarga; akan kembali dengan aktifitas dan kesibukan masing-masing.

Harta; kelak habis dibagi ahli waris.

Demikianlah dunia beserta isinya. Tidak akan setia bersama pemiliknya. Kelak akan terpisah, meninggalkan si pemilik yang mulai resah.

Menghadapi kehidupan setelah kematian.

@sahabatilmu

Teladan Para Sahabat Dalam Mencintai Nabi.

Para sahabat radhiyallahu 'anhum merupakan kaum yang turut mendampingi Nabi shallallahu'alaihi wasallam.

Bagaimana penerapan bukti cinta mereka..?

A. Melebihi Keluarga Sendiri.

Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bercerita tentang seorang wanita, yang pada saat berkecamuk perang Uhud dan tersebar kabar bahwa Nabi shallallahu'alaihi wasallam terbunuh, maka keluarlah dia memasuki sisa-sisa medan peperangan.

Saat melewati beberapa jasad yang bergelimpangan, ia bertanya, "Siapakah ini..?"

Orang-orang menjawab, "Ayahmu, saudaramu, suamimu dan anakmu...!"

Dia bertanya kembali, "Apa yang terjadi dengan Rasulullah..?!"

Mereka menjawab, "Itu, beliau ada di hadapanmu.."

Maka perempuan itu bergegas menuju Rasulullah dan menarik bajunya seraya berucap,

"Demi Allah, Wahai Rasulullah. Aku tidak mempedulikan (apapun bagi diriku) selagi engkau selamat...!"

(Majma'uz Zawaid:6/115, al-Hilyah:2/72)

B. Melakukan Karena Rasulullah Melakukannya.

Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata,

"Sesungguhnya aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad) hanyalah batu yang tidak dapat memberi manfaat dan madharat.
Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu..."
(Shahih Bukhari: 1597, Muslim: 1270)

@sahabatilmu

2 Macam Introspeksi Diri (Muhasabah)

Sesungguhnya Muhasabah itu ada 2 macam:

1. Muhasabah sebelum beramal.

Yaitu berpikir dan merenung saat timbul keinginan dan semangat. Tidak tergesa beramal melainkan setelah jelas keutamaannya dibanding bila meninggalkannya.

2. Muhasabah setelah beramal.

Perkara ini meliputi:
a. Muhasabah mengenai ketaatan yang belum dilaksanakan dengan sempurna.
b. Muhasabah mengenai perbuatan yang sebaiknya ditinggalkan (tidak dilakukan).
c. Muhasabah mengenai perkara mubah (boleh), mengapa dilakukan..?
Apakah hal itu ditujukan untuk Allah, kehidupan akhirat ataukah (ambisi) dunia...?

(Ighatsatul Lahfan Ibnul Qayyim: 1/134-135)

Sungguh banyak perkara yang kemudian kita sesali disebabkan perbuatan yang tanpa pertimbangan dan introspeksi diri (merenungi lagi), baik sebelum maupun sesudahnya...

@sahabatilmu

Jumat, 14 Juni 2013

Membantu Para Janda Yang Membutuhkan.

Membantu Kaum Muslimin merupakan perkara yang sangat dianjurkan. Diantaranya kepada para janda yang membutuhkan.

A. Bagaikan Berjihad.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

السَّاعِى عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِيْنِ كَالْمُجَاهِدِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ –وَأَحْسِبُهُ قَالَ-: وَكَالْقَائِمِ لاَ يَفْتُرُ وَكَالصَّائِمِ لاَ يُفْطِرُ.

"Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang miskin seperti orang yang berjihad di jalan Allah..”

Saya (perawi) mengira Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

“Dan bagaikan orang yang shalat tanpa terasa jenuh serta orang yang berpuasa terus-menerus..” (HR. Muslim: 2982)

B. Teladan Para Sahabat.

Adalah ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu seringkali membantu para janda dan mengambilkan air bagi mereka di malam hari.

Pada suatu malam, Thalhah radhiyallahu ‘anhu melihat ‘Umar memasuki rumah seorang wanita. Kemudian Thalhah masuk ke rumah wanita itu di saat siang harinya. Ternyata wanita itu sudah tua, buta, dan lumpuh.

Thalhah bertanya, “Apa yang dilakukan lelaki tadi malam kepadamu?” Wanita itu menjawab, “Sudah sejak lama lelaki itu datang kepadaku dengan membawa sesuatu yang bermanfaat bagiku dan mengeluarkanku dari kesulitan”
(Hilyatul Auliya')

Pernahkah kita membantu meringankan kesulitan para janda yang membutuhkan...?

Membiayai pendidikan anak-anak mereka, mengantarkan makanan ke rumah, memberikan pinjaman kala diperlukan atau bantuan lainnya...

@sahabatilmu

Rabu, 12 Juni 2013

Wasiat Berharga.

Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu 'anhu berkata,

“Kekasihku (Rasulullah) shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat kepadaku dengan tujuh perkara:

بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا.

(1) Mencintai orang-orang miskin dan mendekati mereka,

(2) Memandang (dalam hal dunia) orang yang berada di bawah dan tidak memandang kepada orang yang berada di atasku

(3) Menyambung silaturahmi walaupun mereka memperlakukanku dengan kasar,

(4) Memperbanyak ucapan "Laa haula wa laa quwwata illa billah" (tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah),

(5) Mengatakan kebenaran walau terasa pahit,

(6) Tidak takut celaan orang yang mencela dalam menyeru kepada Allah, dan

(7) Tidak meminta-minta kepada manusia sesuatu pun”

(Shahih, HR. Ahmad: 5/159, Syaikh Syu’aib al-Arnauth)

Nasihat dan wasiat Rasulullah kepada para sahabat, merupakan petunjuk bagi kita juga.

Bila mengaku mencinta, laksanakan pinta dan wasiat yang dicinta.

@sahabatilmu

Bukan Kemiskinan.

Seringkali kita sangat mengkhawatirkan kemiskinan dan kefakiran menimpa.

Benarkah demikian...?

A. Banyak Di Surga.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

اطلعت في الجنة، فرأيت أكثر أهلها الفقراء

“Aku pernah melihat surga, maka aku lihat kebanyakan penduduknya adalah orang miskin...” (HR. al-Bukhari, Muslim)

B. Khawatir Dunia Terhampar.

Nabi 'alaihish shalatu wasallam bersabda,

فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّيْ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

“Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi, aku mengkhawatirkan dunia dihamparkan bagi kalian sebagaimana telah dihamparkan untuk kaum sebelum kalian.

Maka kalian akan saling berlomba mendapatkannya seperti umat sebelum kalian berlomba mendapatkannya.

Lalu kalian pun dibinasakan oleh dunia sebagaimana orang sebelum kalian telah dibinasakan olehnya..”
(HR al-Bukhari, Muslim)

Orang yang memiliki harta, mudah berbangga dan lupa diri. Seakan dunia telah dimiliki.

Hingga saat kebinasaan menghancurkan.

Mengingatkan kembali perkataan Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,

"Di dunia ini, setiap manusia adalah tamu dan harta bendanya adalah pinjaman.

Sedangkan tamu pasti kembali pulang dan harta pinjaman harus dikembalikan..." (Syu'abul Iman al-Baihaqi: 7/376)

@sahabatilm

Kaya Bersyukur Miskin Bersabar.

Ketentuan Allah bahwa akan ada orang kaya dan miskin dalam kehidupan ini.

A. Kaya Bersyukur

Allah ta’ala berfirman,

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى

"Adapun orang yang memberikan (harta di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan pahala terbaik (surga), maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah" (QS al-Lail: 5-7)

Kisah orang-orang fakir Muhajirin yang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, kemudian berkata,

يا رسول الله، ذهب أهل الدّثور بِالدّرجات العلى والنّعيم المقيم

"Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal (di surga)

hingga perkataan mereka,

“Saudara-saudara kami yang kaya mengetahui pula dzikir itu lalu mereka pun mengerjakan seperti apa yang kami kerjakan”

Maka beliau bersabda,

 ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء

“Itulah keutamaan Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki” (HR Muslim:720)

B. Miskin Bersabar

Firman Allah 'Azza wa Jalla,

أُولَئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا

"Mereka itulah orang yang dibalas dengan kedudukan yang tinggi (surga) disebabkan kesabaran mereka (atas kefakiran di dunia)..." (QS al-Furqan:75)

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

يدخل فقراء المسلمين الجنة قبل أغنيائهم بنصف يوم وهو خمسمائة عام

“Orang-orang miskin kaum muslimin masuk surga lebih dulu dari orang kaya dengan selisih setengah hari akhirat, setara lima ratus tahun dunia” (Shahih, HR Tirmidzi:2354)

C. Yang Lebih Mulia

“Yang paling utama adalah yang paling bertakwa kepada Allah. Jika orang kaya maupun miskin tersebut sama dalam hal ketakwaan, maka derajat mereka sama” (Ibnu Taimiyyah)

Allah ta'ala berfirman,

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa” (QS al-Hujurat:13)

Agar kemiskinan tak menjadi rintangan, limpahan harta tak menjadi ujian.

@sahabatilmu

Selasa, 11 Juni 2013

Perjalanan Pempek Helmy

Oleh: Eka Soraya | 12 June 2013 | 11:01 WIB
Sekitar tahun 1999 di rumah kontrakan kami yang ke empat, di Kompleks Bumi Panyileukan, Cibiru, Bandung Timur, saat badan baru saja segar, setelah empat bulan malas makan dan lain-lain karena mual di periode awal kehamilan anak kedua kami Hendra Hermawan, saya mulai ke warung lagi untuk belanja persiapan makan siang dan malam hari itu. Dan karena sudah mulai nafsu makan kembali karena beberapa bulan kurang asupan gizi, berdampak ingin makan yang macam-macam. Ingin sesuatu yang lebih bervariasi. Tidak puas dengan yang tersedia di warung. Dengan berbekal resep-resep sederhana yang ada di Koran Pikiran Rakyat, saya membuat aneka makanan yang saya inginkan. Dan beberapa kali ke warung bu Siti dan suami yang asli Jawa dan baik tersebut, saya melihat banyak kue-kue basah titipan masyarakat sekitar untuk sarapan. Karena sedang kelebihan tenaga, dan semangat untuk membuat kue-kue selera sendiri, akhirnya saya minta ijin supaya boleh ikut nitip jualan juga pada warung mereka. Dan kemudian berkembang pada beberapa warung lainnya di Kompleks tersebut. Hanya, bila membuat kue-kue tersebut, masih ada ganjalan, masih ada sisa di beberapa tempat, ada yang habis, dan ada yang masih bersisa. Kue-kue tersebut, awalnya ubi manis yang di rebus, di ulek, di bulatkan, diisi gula merah yg di masak dengan kelapa parut, kemudian di goreng. Kemudian berkembang dengan kue soes, kelepon, buah rengas Palembang atau pisang yang ranum di haluskan agak kasar, di campur terigu dan di goreng. Mulai buah rengas ini pak Helmy, suamiku mulai ikut membantu, mengantar ke pasar Gede Bage, mencari pisang yang sudah ranum supaya sudah manis dan empuk, mulai membantu membuatnya dan ikut mengantar ke warung-warung dan menjemput hasil pada sorenya. Kemudian berkembang membuat Martabak Palembang, yang kulitnya di buat satu-satu dari tarigu, telur dan minyak goreng di atas satu keramik lebar oleh suamiku. Isinya kami buat dari potongan kentang dan wortel rebus yang di tumis berbumbu, lalu di goreng. Sampai disini, kami rasa belum maksimal hasilnya, karena masih repot dengan sisa-sisa dari warung yang belum terjual. Akhirnya kami memutuskan untuk berjualan pempek Palembang saja. Di mulai dari pempek kecil-kecil untuk warung-warung, pempek besar yang di jual nitip pada roda pisang keju pak Nur di depan Fuji Film Metro Soekarno-Hatta, dan akhirnya pempek, tekwan dan rujak mie untuk beberapa hotel, catering, dan beberapa orderan perorangan yang minta di antar ke rumah-rumah atau ke acara-acara mereka. Kerjasama dengan hotel dan beberapa catering inilah yang membuat perekonomian kami semakin membaik. Bisa membeli rumah sederhana di Jalan Saluyu 12 B Kompleks Riung Bandung, mengganti Vespa menjadi motor, menabung, biaya sekolah kedua anak kami yang kebetulan bisa sekolah di sekolah terbaik di Bandung, dan Alhamdulillah bisa mengantar anak pertama sampai lulus SMAN3 Akselerasi, dan di terima melalui jalur undangan/SNMPTN di FTTM ITB 2013. Semua berkah kesabaran, keuletan suamiku, yang selain tetap bekerja membantu mantan pimpinan perusahaannya dulu, dan beberapa perusahaan lain teman-teman pimpinannya, dalam urusan test laboratorium pupuk organik di Fakultas Pertanian Unpad Jatinangor, tapi tetap bisa mengutamakan pekerjaan utama kami dalam usaha pembuatan dan penjualan Pempek Helmy, tekwan dan rujak mie. Di mulai kala itu saat krisis Moneter di negara kita, yang membuat pekerjaan saat itu jadi lesu, dimana PT Pupuk Sriwijaya KPW Jabar tidak lagi sebagai pusat pemasaran pupuk Urea ke seluruh Indonesia, tetapi sudah di bagi-bagi di berbagai tempat dan lokasi pemasaran, sehingga urusan kantor yang sebagai rekanan untuk mengangkut pupuk-pupuk dari Gresik ke wilayah Jabar dengan truk-truk kantor menjadi tidak ada yang perlu diangkut lagi. Untunglah, pimpinan kantor merupakan keluarga besar keturunan yang sudah kenyang dan tidak putus asa dengan segala kondisi. Jadi tetap bisa berkembang dengan mengupayakan produksi pupuk organik yang sekarang semakin dibutuhkan oleh para petani. Dan kamipun ikut berkembang. Begitupun dengan Pempek Helmy, tekwan dan rujak mie, karena Bandung semakin diminati para wisatawan, para UMKM seperti kami ikut juga berkembang. Hotel bintang lima langganan kami membangun juga apartemen, dan ruang-ruang meetingnya menjadi beberapa, sehingga customer menjadi leluasa untuk mengadakan berbagai event di Bandung. Dan itupun berarti orderan untuk kami semakin dahsyat. Juga tak ketinggalan beberapa catering langganan, merekapun tampaknya kebanjiran order, dan tentu orderan-orderan pula untuk kami. Walau di Metro sudah kami tinggalkan, karena tenaga kami sudah lelah untuk kesana, tapi beberapa konsumen tetap memesan untuk acara-acara mereka. Semua ini adalah perjalanan hidup, tak bisa di tebak sejak awal, saling kait mengait. Asal kita kuat di dalamnya, Insya Allah nantinya lancar seperti air yang mengalir. Saat di usia 50 ini, Alhamdulillah kami tidak perlu terlalu keras lagi dalam bekerja. Masih bisa untuk bersantai menikmati hidup, mengerjakan apa yang paling kami suka. Yang penting tetap bekerja, beribadah, hidup sederhana, berbagi, terus belajar, semangat dan bersyukur. Insya Allah.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

Dibenci Padahal...

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,

عَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi, kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui..." (QS. al-Baqarah:216)

Ibnul Qayyim berkata,

"Sesungguhnya seorang hamba di saat mengetahui bahwa sesuatu yang dibenci terkadang hadir beriringan dengannya perkara yang dicintai dan hal yang dicintai terkadang datang bersamanya sesuatu yang dibenci.

Maka dengannya seorang hamba tidak merasa aman tatkala mendapat kesenangan. Demikian pula sebaliknya, tidak merasa sedih kala sesuatu yang dibenci menimpanya.."
(al-Fawaid)

Kematian Dan Sedikit Harta.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

اثْنَتَانِ يَكْرَهُهُمَا ابْنُ آدَمَ الْمَوْتُ وَالْمَوْتُ خَيْرٌ لِلْمُؤْمِنِ مِنَ الْفِتْنَةِ وَيَكْرَهُ قِلَّةَ الْمَالِ وَقِلَّةُ الْمَالِ أَقُلُّ لِلْحِسَابِ

"Dua hal yang tidak disukai manusia; (1) kematian, padahal kematian itu baik bagi seorang muslim kala fitnah melanda dan yang tidak disukai pula adalah (2) sedikit harta, padahal sedikit harta memudahkan hisab manusia (di akhirat kelak)..."
(HR. Ahmad: 5/427, Syaikh Syu’aib al-Arnauth menyatakan sebagai hadits jayyid)

Berbaiksangka-lah atas ketentuan Allah atas setiap hambaNya, sebab kita tak pernah tahu hari esok.

@sahabatilmu

Memahami Dengan Ilmu.

Dikisahkan bahwa suatu hari al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu ta'ala, yang saat itu menjadi hakim di Mesir, melewati seorang Yahudi penjual minyak zaitun yang berpakaian kotor.

Beliau rahimahullah menaiki kereta yang ditarik oleh kuda dengan kawalan beberapa penjaga di sisi kanan dan kiri.

Tiba-tiba orang Yahudi itu menghentikan laju kereta beliau dan berucap,

“Sesungguhnya Nabi kalian telah bersabda,

"الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ.."

"Dunia merupakan penjara bagi orang mukmin dan surga untuk orang kafir.."

Saat ini, engkau merupakan hakim agung di Mesir dengan pengawal sedemikian rupa bertabur kenikmatan.

Adapun aku berada dalam penderitaan dan kesulitan..”

Ibnu Hajar rahimahullah menjawab,

“Aku, dengan beragam kenikmatan dan kemewahan yang ku rasakan sekarang, bila dibandingkan dengan kenikmatan di Surga kelak, maka seakan berada di penjara.

Adapun engkau dengan kesengsaraan yang kau alami, jika dibandingkan dengan adzab yang kelak akan kau rasakan di Neraka, maka keadaanmu seperti di surga...”

Orang Yahudi itu pun bersyahadat,

“Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah"

Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah”

Orang Yahudi tersebut masuk Islam.

Allahu Akbar...

Demikianlah keutamaan memahami nash dan dalil dengan ilmu melalui bimbingan para ulama'

Menjelaskan ayat al-Qur'an dan Hadits Nabi shallallahu'alaihi wasallam dengan tanpa ilmu, keburukan yang dihasilkan lebih dominan dari kebaikan yang diharapkan.

@sahabatilmu

@mimpieka ~ Eka Soraya

@mimpieka: Anak-anak adalah karunia. Bl ada kekurangannya, cpt bandingkan dirimu kala seusianya kini. Dan ternyata dia jauh lbh baik darimu ~ Eka Soraya

@mimpieka: Syukuri yang telah engkau miliki, di luar sana masih banyak mereka yang ingin memiliki seperti yang engkau punya saat ini ~ Eka Soraya

@mimpieka: Drpd sbk protes dgn kondisi yg tak kau sk,lbh baik sbkkn drmu dgn mmbc,brpkr,bljr ssuatu yg mnrk mntmu,mk,prstasi yg akn kau raih ~ Eka Soraya

@mimpieka: Jgn sibuk dgn kekurangan org,lbh baik prhtkn kelebihannya sj.Mk engkau akn mghargainya krn trnyata kelbhnnya jauh lbh hbt lg ~ Eka Soraya

@mimpieka: Dzikir pg & sore akan membuatmu Insya Allah selain menmbh pahala, jg akan mghps kesedihanmu & membrmu semangat berlpt ganda ~ Eka Soraya

@mimpieka: Saat bersedih, ingatlah, ada yg sdr kandungnya meninggal dianiaya mrk yg tdk bertanggung jwb. Mrk lbh sedih lg. Jd semangatlah. ~ Eka Soraya

Segera kerjakan yang ingin kau gapai. Maka energi positifmu akan fokus mewujudkan mimpimu. ~Eka Soraya. http://pic.twitter.com/1rI8HUcft1

Kompasiana

http://m.kompasiana.com/post/sosbud/2013/06/11/kesederhanaan/

Kesederhanaan

Oleh: Eka Soraya | 11 June 2013 | 14:34 WIB
Hidup sederhana itu sangat menyenangkan. Kita tidak perlu memaksakan diri untuk bergaya yang melebihi kemampuan kita. Tidak perlu mengada-ada. Bersikappun seadanya saja. Tak perlu dibuat-buat. Cukup bersyukur dengan semua yang telah diberikan Allah pada kita. Tetap berikhtiar, tetap selalu disesuaikan dengan kemampuan diri dan kondisi badan. Kalau sudah lelah, segera memberikan waktu supaya tubuh bisa beristirahat dengan baik. Bisa beribadah sesuai waktunya. Bisa makan minum dengan baik. Dan memberi kesempatan pada otak supaya dapat berpikir dengan jernih. Kita juga tidak perlu ngoyo mengejar sesuatu, padahal kondisi tidak memungkinkan. Mau mengejar apa? Mau mendapat sebesar apa? Untuk apa nantinya? Kalau terlalu lelah juga, lama-lama badan kita tidak akan kuat. Akhirnya harus opname di rumah sakit. Mengeluarkan biaya besar. Masih untung bila tertolong, kalau tidak? Uang sebesar apapun tidak bisa membeli nyawa baru. Kenapa tidak disederhanakan saja kalau begitu. Semua seimbang. Bekerja. Beristirahat. Berdo’a. Lebih berempati pada keluarga besar, kepada mereka yang masih butuh perhatianmu. Kalau hidupmu lebih santai, kau masih bisa berempati dengan baik, berbeda kalau terlalu sibuk, pasti emosimu tidak punya waktu untuk lebih bersabar pada mereka yang masih biasa di sekitarmu. Dan kalaupun kau terlalu kaya juga, jurang pemisah akan tambah tajam dengan sekelilingmu. Orang segan mendekat kepadamu. Karena semua orang hanya ingin berkomunikasi dengan sesama yang tidak terlalu jauh perbedaannya. Yang masih bisa nyambung. Yang tidak merasa takut kalau-kalau salah bicara. Yang tidak mau disepelekan. Marilah kita hidup sederhana, hidup sehat lahir dan batin.

Senin, 10 Juni 2013

“...Jika kamu hendak tidur,

berwudhulah seperti wudhu ketika shalat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan dan ucapkan: *Allahumma aslamtu nafsii ilaika…dst (---lihat di DP----. Jika kamu meninggal maka kamu mati dia atas fitrah, dan jika bangun pagi maka kamu mendapatkan pahala. Jadikanlah bacaan ini yang terakhir kamu ucapkan....”
(HR. Bukhari 6311 dan Muslim 2710)

*ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA, WA WAJJAHTU WAJHII ILAIKA, WA FAWWAD-TU AMRII ILAIKA, WA ALJA’-TU DZAHRII ILAIKA, RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA. LA MALJA-A WA LAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA. AAMAN-TU BI KITAABIKAL-LA-DZII ANZALTA WA BI NABIYYIKAL-LA-DZII ARSALTA

Bagi yg ingin mengetahui seluk beluk bulan Rajab,

Amalan yg ada tuntunan atau tidak,
silakan lihat pd link2 di

www.rumaysho.com

berikut ini:

*Di balik bulan Rajab*

http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/2602-di-balik-bulan-rajab.html

*Shalat Roghoib, Adakah Tuntunannya?*

http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/2604-shalat-roghoib-shalat-yang-begitu-melelahkan.html

*Adakah Anjuran Puasa di Bulan Rajab?*

http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/2608-adakah-anjuran-puasa-di-bulan-rajab.html

*Perayaan Isro' Mi'roj*

http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/2615-perayaan-isro-miroj-27-rajab.html

*Shahihkah Doa Allahumma Baarik Lanaa Fii Rojab*

http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3095-shahihkah-doa-qallahumma-baarik-laana-fii-rojab-q.html

*Puasa Khusus di Bulan Rajab, Haditsnya Lemah dan Palsu*

http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3450-puasa-khusus-di-bulan-rajab-berdasarkan-hadits-dhoif-dan-palsu.html

Lebih link-link di atas disimpan di note sehingga sewaktu-waktu bisa kembali melihatnya.!

Silakan disebarkan pd saudara dan teman-teman BBM lainnya. جَزَاك اللهُ خَيْرًا

www.rumaysho.co

Tambahan :
HADITS DHOIF TENTANG DOA MEMASUKI AWAL BULAN RAJAB

Oleh: Ustadz Muhammad Wasitho, LC, MA

http://m.salamdakwah.com/baca-artikel/hadits-dhoif-tentang-doa-memasuki-awal-bulan-rajab.html

Minggu, 09 Juni 2013

 #Peringatan isra' mi'raj#

Cobalah periksa..
Lalu teliti..
Apakah benar isra' mi'raj terjadi di bulan rajab..
Ibnu Rajab rahimahullah berkata:
Telah diriwayatkan bahwa telah terjadi di bulan rajab..
Kejadian kejadian besar..
Namun semua itu tidak shahih.. (Lathaiful ma'arif hal. 168)..
Imam Abu Syaamah rahimahullah berkata:
"Sebagian tukang cerita menyebutkan..
Bahwa isra mi'raj terjadi di bulan rajab..
Semua itu menurut ahli jarh watta'dil adalah kedustaan..
(Al Ba'its hal 171)..

Cobalah periksa..
Lalu teliti..
Adakah Rasulullah dan para shahabat merayakan malam isra mi'raj..
Adakah imam yang empat memperingatinya..
Siapakah yang lebih tahu tentang kebaikan?
Bila itu baik, tentu mereka telah lebih dahulu melakukannya..
Ibnul Hajj berkata, "Diantara bid'ah yang mereka ada-adakan..
Peringatan malam dua puluh tujuh rajab..
Yang dianggap malam isra mi'raj..
(Al Madkhal 1/199)..

Tidak memperingati bukan berarti tidak menghormati..
Tapi membuat syari'at yang tidak pernah di izinkan oleh Allah adalah tercela..
Karena Robbuna berfirman:
أم لهم شركاء شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله
"Apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu (bagi Allah) yang membuat syari'at untuk mereka dari agama sesuatu yang tidak diizinkan oleh Allah?"

 Ditulis oleh Ustadz Badrussalam, Lc حفظه الله تعالى

- - - - - - 〜✽〜- - - - - -

Rabu, 05 Juni 2013

Kala Kantuk Menyerang

Menjelang siang umumnya stamina berkurang. Rasa kantuk pun mulai menyerang.

A. Setan Tertawa

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ" هَا" ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

"Adapun menguap, maka tidaklah datang melainkan dari setan. Maka hendaklah dia menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan mentertawakannya...”
(HR. al-Bukhari: 6223, Muslim: 2994)

B. Tahan Semampunya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ

“Apabila salah seorang dari kalian menguap maka hendaklah ia menahan mulut dengan tangannya karena sesungguhnya setan akan masuk..”
(HR. Muslim: 2995)

✓Peringatan:

Tatkala menguap, beberapa orang mengucapkan kalimat istighfar (Astaghfirullah) atau ta’awudz (“A’udzu billahi minasy syaithanirrajim“).

Hal ini merupakan salah satu bentuk dzikir yang tidak ada tuntunannya dan menyelisihi apa yang dituntunkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Syaikh Fuad bin Abdul ‘Azis asy-Syalhub berkata,

"Ketika menguap, hendaklah kita menahannya dengan sekuat tenaga, boleh jadi menahan mulut agar tidak terbuka yaitu dengan mengatupkan gigi pada bibir atau menutup mulut dengan tangan, kain, atau benda semisalnya..."
(Kitabul Adab: 322-323)

@sahabatilmu

Penjagaan Allah Ketika Keluar Rumah

Hendak keluar rumah..?

Baik akan menuntut ilmu, menjemput rizki, mencari nafkah, maupun aktivitas kebajikan lainnya, hendaklah tidak lupa membaca doa.

A. Setan Menjauh.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan -yaitu ketika keluar rumah-

بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

"Bismillah, Dengan Nama Allah, Aku berserah diri kepada Allah. Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah"

 يُقَالُ لَهُ: كُفِيتَ، وَوُقِيتَ، وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ.

dijkatakan kepadanya, "engkau telah diberi kecukupan dan diberi penjagaan serta setan akan menjauh darinya...”
(Shahih, HR Abu Daud: 5095, Tirmidzy: 3426, Ibnu Hibban: 822)

B. Perlindungan Dari Beragam Keburukan.

Tatkala kaki melangkah keluar rumah, di saat itu pula beragam keburukan yg kita terjaga saat berada di rumah mulai mengancam.

Karena itu, kita berdoa kepada Yang Maha Pelindung.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha berkata, "Tidaklah sekalipun Nabi shallallahu'alaihi wasallam keluar dari rumahku kecuali beliau mengarahkan pandangannya ke langit kemudian mengucapkan,

"اللَّهُمَّ! أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ...

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari berbuat kesesatan atau disesatkan, dari berbuat kesalahan tanpa sengaja atau dengan sengaja, dari berbuat kedzhaliman atau didzhalimi, dari berbuat kebodohan atau dibodohi...”
(Shahih, HR Abu Daud: 5094, an-Nasa'i: 5486, 5539, Ibnu Majah: 3884)

Ada doa dan pengharapan pahala di balik setiap langkah kita..

@sahabatilmu

Apa itu isbal ?

Isbal menurut syariah: berarti memanjangkan, melabuhkan dan menjulurkan pakaian hingga menutupi mata kaki dan menyentuh tanah, baik karena sombong ataupun tidak. [Lisanul 'Arob, Ibnul Munzhir 11/321, Ibnul Atsir 2/339]

Apa batas Batas pakaian seorang muslim?

Imam An-Nasai dan Imam Ahmad dalam Musnad-nya meriwayatkan sebuah hadits dari Hudzaifah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Tempatnya sarung itu sampai ke pertengahan betis dan ototnya. Lalu kalau engkau enggan [untuk mengangkatnya sampai tengah betis], maka boleh lebih rendah sedikit. Kemudian bila engkau masih enggan juga, maka boleh di bawah betis. Dan tidak ada hak sama sekali bagi kedua mata kaki sebagai tempat sarung. (HR. An-Nasai 8/206-207 & Ahmad 5/39)

Juga sebuah hadits dari Anas Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
اِلإِزَارُ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ
“Kain sarung itu terjulur sampai pertengahan betis”, kemudian tatkala beliau melihat beratnya hal tersebut bagi kaum muslimin, beliaupun bersabda:
إِلَى الْكَعْبَيْنِ ,لَا خَيْرَ فِيْمَا أَسْفَلَ مِنْ ذَلِكَ
“Sampai kedua mata kaki. Dan sama sekali tidak ada kebaikan pada bagian yang terjulur di bawah". ( HR. Ahmad 3/249, Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan Ahadits Ash-Shohihah no.1765)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Apa saja yang di bawah kedua mata kaki di dalam neraka." [HR. Bukhari 5797, Ibnu Majah 3573, Ahmad 2/96]


Kesimpulannya : kaum lelaki itu memiliki dua keadaan. Pertama: kondisi yang dianjurkan, yaitu mencukupkan kain sarungnya hanya sampai sebatas pertengahan betis. Kemudian yang kedua: kondisi yang masih diperbolehkan, yaitu menjulurkannya sampai ke mata kaki.”( Fathul Bari :10/259)

Renungkanlah wahai saudaraku laki laki.. Akan dosa ini..

Jangan engkau remehkan..! Apa krna engkau lihat hal itu kecil?

Saudaraku.. Itu BESAR di sisi AllAh Ta'ala


Ust. Abu Riyadl Lc
Diboyolali sore 4 juni
www.abu-riyadl.blogspot.com

Senin, 03 Juni 2013

"SAUDARAKU, JANGAN ENGKAU JADIKAN DUNIA SEBAGAI TUJUAN DALAM HIDUPMU"

Perhatikanlah hadits berikut ini yang semoga memberikan manfaat dalam hidup dan kehidupan kita didunia ini agar diantara kita jangan sampai terbuai atau terlena dengan kegemerlapan dunia ini sehingga diantara kita lupa akan akhirat.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

"Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya, maka ALLAH akan memberikan kekayaan pada hatinya dan ALLAH akan memudahkan segala urusannya didunia serta dunia akan mendatanginya dalam keadaan tunduk dan hina.
Dan barangsiapa yang menjadikan dunia menjadi tujuan utamanya, maka ALLAH akan jadikannya kemiskinan/kefakiran terpampang dimatanya, dan ALLAH akan jadikan segala urusannya berantakan, dan ia tidak akan mendapatkan dunia kecuali apa-apa yang sudah dituliskan baginya". (Silsilah shohihah: 949)

Saudaraku perhatikanlah dan camkanlah hadits diatas tersebut tentang besarnya keutamaan menjadikan akhirat tujuan utama baginya serta kerugian yang sangat besar bagi seseorang yang menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya.

Saudaraku, islam agama kita yang mulia ini samaa sekali tidak melarang seseorang untuk memliki kekayaan yang melimpah didunia ini tetapi agama kita yang mulia ini menasehati kita agar jangan sampai tertipu dengan dunia sehingga kita melalaikan akhirat.
Dan hendaklah dari setiap kekayaan yang kita miliki kita gunakan untuk mencari ridho ALLAH subhaanahu wa ta'ala.

Semoga memberikan manfaat untuk kita semua.

 Ditulis oleh Ustadz Ahmad Ferry Nasution حفظه الله تعالى

- - - - - - 〜✽〜- - - - - -

Hari Senin, Amalan Dan Keutamaan.

Seluruh hari merupakan baik di sisi Allah. Terdapat hari dengan amalan tertentu dan keutamaan khusus, hari Senin salah satunya.

A. Amal Ditampakkan.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) di hari Senin dan Kamis. Maka aku suka saat amalku dihadapkan, aku sedang berpuasa..” (HR At-Tirmidzi: 747, Shahihut Targhib: 1041)

Saat amal naik ke langit, tentu kita senang apabila berada dalam kondisi beribadah.

B. Berpuasa (Shaum)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang berpuasa di hari Senin. Lantas beliau menjawab,

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

“Hari itu adalah hari aku dilahirkan dan hari aku diutus atau diturunkannya wahyu al-Qur'an untukku...” (HR Muslim: 1162)

Namun hadits di atas bukanlah dalil memperingati hari kelahiran Nabi, apalagi hari kelahiran kita.

Tidak pernah didapatkan para sahabat memperingatinya padahal mereka sangat antusias mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sebagaimana kesepakatan perkataan para ulama,
لَوْ كَانَ خَيرْاً لَسَبَقُوْنَا إِلَيْهِ

“Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita untuk melakukannya..” (Tafsir Ibnu Katsir QS al-Ahqaf: 11)

@sahabatilmu

Do'a Ibu kepada ALLAH SWT untuk Kesuksesan Anaknya

Walau do'a ini u/ibu2 tak ada salahnya bapak2 sbg Imam jg mengenal do'a ini.

(1) Allahummaj'al aulaadana kulluhum shaalihan wa thaa'atan.. artinya : ya اَللّهُ jadikanlah anak-anakku orang yg shaleh dan ta'at ber 'ibadah.

(2) wa ummuruhum thowiilan = panjangkanlah umurnya.

(3) war zuqhum waasi'an = luaskan/lapangkan rizkinya.

(4) wa 'uquuluhum zakiyyan = cerdaskan akalnya.
                
(5) wa quluubuhum nuuran = dan terangilah kalbunya.
        
(6) wa 'uluumuhum katsiiran naafi'an = karuniakan/berikanlah 'ilmu yg banyak dan bermanfa'at.

(7) wa jasaaduhum shihhatan wa 'aafiyatan = sehatkanlah jasmaninya.

(8) Birahmatika yaa arhamar raahimiin = dengan rahmat Mu yg pengasih lagi penyayang.

Akan lebih baik dibaca ibu2 setiap habis shalat......;;) Semoga bermanfaat.

Prof. DR. Quraisy Shihab, mempunyai 8 orang saudara kandung yg seluruhnya berhasil dlm bidangnya masing2. Suatu ketika ada yg bertanya kpd ibu beliau, apa rahasia di balik keberhasilannya. Jawabnya adalah Do'a Ibunya seperti diatas. Sεмőƍα bermanfaat..... Salam.

3 KUNCI KE-SUKSESAN

☑ Man Jadda Wa Jadda [Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil]

☑ Man Shobaro Zafiro [Siapa yang bersabar akan beruntung]

☑ Man Saro Darbi Ala Washola [Siapa yang berjalan di jalur-Nya akan sampai]

Minggu, 02 Juni 2013

DOA MASUK PASAR

Ust. Kholid Syamhudi Lc

Akhir pekan ..
Saatnya berkumpul bersama keluarga. Salah satu agenda keluarga bisa jadi ke pasar, berbelanja kebutuhan keluarga sehari-hari atau sekedar berputar keliling mall yang tiada ujungnya...

Tahukah Anda ..
Dengan berdo'a saat masuk pasar, selain mendapat perlindungan, Anda juga akan mendapatkan kebaikan?

Ayo kita amalkan do'a ini

•» DOA MASUK PASAR, MALL DAN PUSAT2 KERAMAIAN LAINNYA…

“Barangsiapa masuk pasar, lalu membaca:

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku walahulhamdu, yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khoiir, wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir.”

Allah mencatat untuknya satu juta kebaikan, menghapus darinya satu juta keburukan dan meninggikan untuknya satu juta derajat.”

(HR. At-Tirmidzi 5/291, Al-Hakim 1/538 dan Ibnu Majah 2235. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih Ibnu Majah 2/21 dan Shahih At-Tirmidzi 2/152.)

Arti doa tersebut:
(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan, bagiNya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tanganNya semua kebaikan. Dan Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.)

Bila Harus Masuk Pasar

Termasuk dalam kriteria pasar adalah mall dan pusat perbelanjaan sebagai pasar modern.

A.Paling Dicintai dan Dibenci

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أحب البلاد إلى الله مساجدها و أبغض البلاد إلى الله أسواقها

“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya...” (HR. Muslim: 671)

Perbanyak menghadiri tempat yang Allah cintai dan kurangi lokasi yang Allah benci.

B.Awal dan Akhir.

Bila pun memasuki pasar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan tuntunan,

لا تكونن إن استطعت أول من يدخل السوق ولا آخر من يخرج منها

"Janganlah engkau menjadi orang pertama kali masuk pasar, bila mampu, dan jangan juga menjadi orang yang terakhir keluar”

فإنها معركة الشيطان وبها ينصب رايته

sebab pasar merupakan arena pertempuran para syaitan. Dan padanya ditancapkan bendera…" (HR Muslim: 2451)

Bersegeralah keluar dari pasar apabila urusan telah selesai agar terlepas dari kedustaan, maksiat mata dan beragam kemungkaran lainnya.

Adapun bila memang aktivitas menggapai rizki kita adalah di pasar, maka perbanyaklah berdzikir dan beristighfar.

@sahabatilmu

Sabtu, 01 Juni 2013

Minggu Atau Ahad...?

Ucapan atau lafadz paling fasih adalah yang disampaikan Allah Ta'ala dan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam.

A. Minggu.

Berdasarkan situs wikipedia, penamaan "Minggu" berasal dari bahasa Portugis, Dominggo, yang berarti hari Tuhan.

Ini didasarkan kepercayaan bahwa pada hari itu "Yesus" bangkit. Juga pada hari itu memang hari ibadah mereka.

B. Jum'at, Sabtu, Ahad.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُوْدِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ.

"Allah menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jum’at.

Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu,

Bagi kaum Nasrani yaitu hari Ahad,

Kemudian Allah mendatangkan dan menunjukan kita kepada hari Jum’at..." (HR Muslim: 856)

Demikianlah penamaan yang disampaikan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam.

Ingat...
Katakan Yahudi bukan Israel,

Ucapkan Shalat bukan Sembahyang,

Sebutlah Hari Ahad, usah diganti dengan Minggu...

Waspadai perang pemikiran melalui susupan budaya...

@sahabatilmu

Wanita Pun Harus Menundukan Pandangan.

A. Perintah Allah.

Menundukan pandangan, selain perintah bagi lelaki. Allah juga memerintahkannya kepada kaum wanita, dalam firmanNya,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ

"... Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya..” (QS. an-Nur: 31)

B. Wanita Bisa Terpesona.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnya para wanita itu dan disediakan bagi mereka tempat duduk.

Kemudian diberikan kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan)

Dia pun berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkan dirimu) kepada mereka"

Maka tatkala para wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya. Mereka pun melukai (jemari) tangannya dan berkata:

"Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.." (QS Yusuf: 31)

Sebuah refleksi diri...

Dengan banyaknya tampilan dakwah di televisi. Sang ustadz dapat menjadi fitnah godaan bagi akhwat dan ummahat.

Apalagi bila mencoba "membandingkan" sang suami dengan si ustadz.

Jaga pandangan dan diri..
Kita lebih tahu apa yang terbesit di hati...

@sahabatilmu

Betapa kita mampu terkelabui. Demikian pula, besitan pandangan kita.

Jaga pandangan dan jua hati agar tak menyesal nanti...