Sabtu, 27 Juli 2013

 # 10 HARI TERAKHIR BULAN RAMADHAN #

Umat ini Allah muliakan dengan datangnya Ramadhan, bulan yang dapat membersihkan jiwa dari dosa dan perbuatan sia-sia.

Adapun orang yang beruntung menggunakan waktu-waktunya untuk tilawah, berbuat taat, menebar sedekah, sehingga mampu menyulap amal dan hatinya menjadi suci, meraih ampunan dan mendapatkan ridwan serta keridhoan.

Hampir - hampir bulan nan suci meninggalkan kita dan hanya tersisa 10 hari darinya. Termasuk petunjuk Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, "Apabila masuk 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, Beliau menghidupkan malamnya untuk ibadah, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya". (HR.Bukhary Muslim).

Dan diriwayatkan, "Bila datang Ramadhan Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh dalam ibadah tidak seperti di hari lainnya, dan bila memasuki 10 terakhir, lebih bersungguh-sungguh tidak di seperti hari Ramadhan biasanya".( HR.Muslim).

Hasan Al-Basry berkata, "Tidaklah di suatu hari muncul fajar yang menyingsing, melainkan terdengar seruan dari langit, ‘Aku makhluk baru di hari ini, dan aku menjadi saksi atas amalmu, oleh karenanya berbekallah dengan kebajikan, sesungguhnya hari ini tidak akan terulang kembali selamanya".

Di dalam malam yang sepuluh ini, Allah menyebutnya dengan malam yang penuh barokah, yang mana diturunkan padanya suatu surat yang terbaca hingga hari kiamat, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qodar). (QS. Al Qodr: 1).

Berkata Imam An Nakh'i, "Beramal di malamnya lebih mulia seribu bulan di waktu lainnya".

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qodar penuh keimanan dan hanya mencari pahala dari Allah semata, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau". (HR.Bukhary Muslim).

 Ditulis oleh Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc حفظه الله تعالى

- - - - - - 〜✽〜- - - - - -

 #Istighfar# Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا

"Berbahagialah orang yang mendapatkan dalam buku catatan amalnya istighfar yang banyak." (HR Ibnu Majah, shahih).

Astaghfirullah..
Wa atuubu ilaihi..

 Ditulis oleh Ustadz Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى

- - - - - - 〜✽〜- - - - - -

Keutamaan Shalat Shubuh

Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah

(1) Salah satu penyebab masuk surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)

(2) Salah satu penghalang masuk neraka

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)

(3) Berada di dalam jaminan Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ

“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)

(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)

#Source: Ust Abu Zaidan Agus Hendra Hafizahullah#

Tukang Cerita. Eeh, katanya si fulan begini ya...?

Dengar-dengar si fulanah begitu khan..?!

Kabar tanpa kepastian, selalu melintas di keseharian manusia. Bijaklah dalam menerima dan menyampaikan berita...

A. Termasuk Dusta.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam

كَفَى بِالْمَرْء كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Cukuplah seseorang dikatakan berdusta apabila menceritakan segala hal yang ia dengar...” (HR. Muslim)

Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan,

"...Seseorang biasanya akan mendengar berita yang benar maupun yang dusta. Karena itu apabila ia menyampaikan seluruh yang ia dengar, maka ia telah berdusta disebabkan menyampaikan sesuatu yang tidak terjadi...” (Syarh Shahih Muslim, 1/75)

B. Akan Diminta Pertanggungjawaban.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman,

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Dan janganlah kalian mengikuti sesuatu yang kalian tidak ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban...”
(QS Al-Israa': 36)

Jadilah yang pertama dalam menyampaikan kebenaran fakta dan terakhir dalam mendengar gosip tak berguna...

@sahabatilmu

Senin, 08 Juli 2013

Kedustaan Metro TV, dengan Mengatas namakan Arab Saudi menetapkan Ramadahan hari Selasa 9 Juli 2013, padahal mereka belum ru'yah. 

Setelah Ru'yah dan tidak terlihat hilal, maka Pemerintah Arab Saudi menetapkan Puasa jatuh Pada hari Rabu 10 Juli 2013.

Hati-hati dengan berita dan kedustaan media masa, hendaklah mereka TAKUT kepada Allah Jalla Wa 'Alaa.

Ust. Fuad Hamzah Baraba' Lc

. Haruskah Mengikuti Saudi Arabia Dlm Penetapan 1 Romadhon dan 1 Syawal?

Bismillah,
Al Lajnah Ad Da’imah, komisi Fatwa di Saudi Arabia mengatakan, “Jika di negeri tersebut terjadi perselisihan pendapat (tentang penetapan 1 Syawal), maka hendaklah dikembalikan pada keputusan penguasa muslim di negeri tersebut. Jika penguasa tersebut memilih suatu pendapat, hilanglah perselisihan yang ada dan setiap muslim di negeri tersebut wajib mengikuti pendapatnya.” (Fatawa no. 388)

Inilah solusinya...agar tdk terjadi perbedaan dan perselisihan di setiap tahunnya dlm penentuan 1 romadhon dan 1 syawal.

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

 Hilal atau Hisab ???  Oleh : أُسْتَاذُ Fahrudin Nu'man, Lc - حفظه الله تعالى 

Bismillah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,:
”Sesungguhnya kami adalah umat ummiyah. Kami tidak mengenal kitabah (tulis-menulis) dan tidak pula mengenal hisab (ilmu nujum/astronomi). Bulan itu seperti ini (beliau berisyarat dgn bilangan 29) dan seperti ini (beliau berisyarat dgn bilangan 30).
[HR. Bukhari no. 1913 dan Muslim no. 1080, dari ‘Abdullah bin ‘Umar]

Ibnu Hajar rahimahullah brkata :
"Menentukan awal ramadhan dan hari raya dgn hisab (astronomi), termasuk perkara bid'ah dlm agama"
[kitab Fathul Bari, 4/127].

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam brsabda:
“Berpuasalah karena melihat hilal, begitu pula berhari rayalah karena melihatnya.” (HR. Bukhari)

“Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya (hilal bulan Syawal). Jika kalian terhalang awan, maka sempurnakanlah Sya’ban tiga puluh hari.”
(HSR. Bukhari 4/106, dan Muslim 1081 Dari Abi Hurairah radhiallahu ‘anhu)

“Barangsiapa mentaatiku berarti telah menaati Allah, barangsiapa menentangku berarti telah menentang Allah, barangsiapa menaati pemimpin (umat)ku berarti telah menaatiku, dan barang siapa menentang pemimpin (umat)ku berarti telah menentangku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari shahabat Abu Hurairah)

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: “Di dalam hadits ini terdapat keterangan tentang kewajiban menaati para pemerintah dalam perkara2 yang bukan kemaksiatan. Adapun hikmahnya adalah untuk menjaga persatuan dan kebersamaan (umat Islam), karena di dalam perpecahan terdapat kerusakan.” (Fathul Bari, 13/120).

Jd HISAB hanya utk perkiraan saja sedangkan penentuannya adalah dgn HILAL.

Allah subhaanahu wa ta'ala dan RasulNya memerintahkan kita utk taat kpd Ulil Amri (pemerintah muslim) dlm hal yg ma'ruf, bukan kpd Ormas. Termasuk disini dlm penentuan awal ramadhan atau syawal. Dan itulah yg lebih SELAMAT.

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Kamis, 04 Juli 2013

Hikmah Dan Manfaat Shiyam (Puasa)

Pastilah semua syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala sarat hikmah dan manfaat.

Dan berpuasa memberikan kebaikan jiwa, raga dan sosial antar sesama, di antaranya adalah:

1. Meningkatkan ketakwaan.

2. Mengokohkan sikap muraqabah (selalu merasa diawasi oleh Allah) dan amanah menjalankan perintahNya.

3. Menguatkan kesabaran dalam mengekang hawa nafsu bisikan dan godaan setan.

4. Membantu dalam menahan amarah dan sikap mudah memaafkan.

5. Melahirkan kepekaan terhadap yang membutuhkan, melatih kelembutan hati serta mengasah kepedulian terhadap kaum lemah.

6. Mempertajam ingatan kaum kaya akan limpahan nikmat Allah yang belum tentu dimiliki oleh orang lain.

7. Mengajarkan kedisiplinan dan rasa cinta kasih serta mengikis kesombongan.

8. Mendatangkan kesehatan tubuh dan mempersempit jalan setan.

Disarikan dari buku yang dibagikan gratis:

"Meraih Bahagia di Dua Bulan Mulia, Ramadhan dan Dzulhijjah"

karya al-Ustadz Rizal Yuliar, Lc.
(Lulusan Universitas Islam Madinah Jurusan Hadits)

@sahabatilmu

Berikut ini nama kitab2 syi'ah yg biasa dijadikan rujukan bc akhir ini:

1. Al Kafi atau Al Kaafi
2. Al Bihar atau Bihaarul Anwar
3. Al Irsyaad
4. Jalaaul ‘Ainain
5. Al-Fushûl al-Muhimmah fi Ma’rifati Ahwaalil Aimmah
6. Muntahal Amaal.‬

Waspadalah...jangan sampai kita meneruskan bc2 yang isinya kutipan dari kitab2 ini...

Jika antum terima bc yang berisi kutipan hadits dan meminta antum untuk forward sebanyak2nya, be careful, be critical, check and recheck...jangan sampai kita ikut menyebarkan dusta dan termasuk dalam golongan orang2 di firmankan Allah dan disabdakan Nabi shollallahu 'alaihi wasallam:

** “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta atas nama Allah, wajah-wajah mereka menjadi hitam.” (QS. Az-Zumar: 60)

** Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di neraka.” (HR. Al-Bukhari no. 107 dan Muslim no.
3)
الله المستعان

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

'Afwan, hanya sebentar saja, ada info bahwa tersebar bc berisi kutipan hadits2 dari kitab Al Kafi, perlu kita ketahui bahwa kitab Al Kafi merupakan salah satu kitab utama kelompok syi'ah. Waspadalah akan dakwah tersembunyi kaum syi'ah. Ingatlah bahwa salah satu keyakinan kaum syi'ah adalah Taqiyyah, yaitu wajib mereka mengutarakan sesuatu yg berbeda dari yg mereka yakini, alias berdusta.

الله المستعان

Umrah di bulan Ramadhan Setara Pahala Haji Bersama Rasulullah #12

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

فَإِنَّ عُمْرَةً فِيْ رَمَضَانَ حَجَّةٌ

“Sesungguhnya umrah di bulan suci Ramadhan setara (pahalanya) dengan ibadah haji...” [HR. Bukhari: 1782]

Dan dalam riwayat lain disebutkan,

فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى

“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan (pahalanya setara) seperti berhaji bersamaku...” [HR. Bukhari: 1863, Muslim: 3029]

*) yakni berhaji bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,

“Yang dimaksud yaitu umrah Ramadhan mendapati pahala semisal pahala haji, namun bukan berarti sama dengan haji secara keseluruhan.

Apabila seseorang berkewajiban haji, kemudian berumrah di bulan Ramadhan, tidaklah umrah tersebut menggantikan haji tadi...” (Syarh Shahih Muslim)

Dan yang utama adalah....

beribadah (umrah) jangan dicampuri dengan dosa dan kemaksiatan, seperti: wanita safar tanpa mahram, bercampur baur wanita-lelaki, dll.

@sahabatilmu

Rabu, 03 Juli 2013

Ramadhan Bulan Berlipatganda Pahala #11

Berlipatnya pahala amalan di bulan Ramadhan ini mutlak untuk semua amal shalih.

[Tajrid Al-Ittiba’ Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili: 117-118]

A. Pahala Berlipat Ganda.

Imam An-Nakha’i rahimahullah menyatakan “Puasa sehari di bulan Ramadhan lebih afdhal dari puasa di seribu hari lainnya.

Demikian pula satu bacaan tasbih (subhanallah) di bulan Ramadhan lebih afdhal dari seribu bacaan tasbih di hari lainnya.

Begitu juga pahala satu raka’at shalat di bulan Ramadhan lebih baik dari seribu raka’at di bulan lainnya..”

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan,

“Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya.
Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah 'azza wa jalla pada hamba-Nya..”
[Lathaiful Ma’arif Ibnu Rajab Al-Hambali: 270-271]

B. Balasan Kedzhaliman pun Berlipat.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi.
Di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian mendzahalimi diri dalam bulan yang empat itu..” (QS. At Taubah: 36)

Ibnu ’Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata,

”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci.

Melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan shalih yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak” (Lathaiful Ma’arif: 207)

Di Bulan Ramadhan, sebagaimana ganjaran amalan kebajikan dilipatgandakan, balasan perbuatan buruk pun lebih besar dosanya. Jangan diremehkan.

@sahabatilmu

Selasa, 02 Juli 2013

Ramadhan Bulan Para Shiddiqin (orang-orang yang jujur) Dan Syuhada’ (orang-orang yang syahid) #10

Suatu saat seorang pria bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, “Duhai Rasulullah, apakah pendapat engkau bilamana aku bersaksi bahwa tiada tuhan Yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa engkau adalah utusan Allah.

Lantas aku menegakkan shalat lima waktu, menunaikan zakat serta berpuasa Ramadhan dan shalat tarawih di malam-malam Ramadhan. Maka termasuk orang seperti apakah aku...?”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawabnya seraya bersabda “(engkau) termasuk shiddiqin dan syuhada'

[Shahih, HR. Ibnu Hibban. Lihat At-Targhib wa At-Tarhib no: 361 dan 1003 dari 'Amr bin Murrah Al-Juhani radhiyyallahu 'anhu]

Tentunya dengan tetap melanggengkan ibadah-ibadah yang dilakukan saat Ramadhan, itulah kejujuran ibadahnya.

Dan termasuk orang yang merugi, apabila bersungguh-sungguh ibadah hanya di Bulan Ramadhan.

Para ulama' mengatakan, "Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah hanya pada Bulan Ramadhan saja..."

Ka'ab bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,

"Berangsiapa berpuasa pada Bulan ramadhan kemudian terbetik di hatinya bahwa nanti selepas Ramadhan akan kembali berbuat maksiat, maka sungguh puasanya tertolak (tidaklah bermanfaat)..."
[Lathaiful Ma'arif: 378]

Persiapakan kejernihan hati..
menyambut Ramadhan, bulan nan dinanti...

@sahabatilmu

Ramadhan Bulan Sedekah #9

Kedermawan merupakan akhlak mulia yang diberikan Allah kepada hamba pilihan. Rasulullah senantiasa memberi apapun yang diminta.

A. Lebih Di bulan Ramadhan.

Ibnu Abbas radhiyyallahu 'anhuma berkata “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang yang paling dermawan.

Kedermawanan yang paling hebat pada diri beliau adalah di bulan Ramadhan pada saat Malaikat Jibril menemuinya.

Jibril mendatanginya di setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur'an.

فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة

Dan sungguh (saat itu) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih dermawan daripada angin lepas yang berhembus...”

[HR. Bukhari: 6, Muslim: 2308 dari Ibnu 'Abbas radhiyyallahu 'anhuma]

B. Tak 'Kan Berkurang.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا..

“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maaf (kepada saudaranya) melainkan kemuliaan.." (HR Muslim: 2588)

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,

“tidak berkurangnya harta dengan sedekah” maknanya adalah dengan tambahan keberkahan yang Allah jadikan pada harta dan terhindar harta dari hal-hal yang akan merusaknya di dunia..." (Syarh Shahih Muslim)

Dan ingatlah selalu firman Allah Ta'ala,

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ

“Apa saja yang ada di sisimu (wahai manusia) akan habis, dan apa yang ada di sisi Allah senantiasa kekal” (QS an-Nahl: 96)

Harta kita yang sebenarnya adalah yang dinafkahkan di jalan Allah, adapun yang disimpan semata akan menjadi pembagian warisan saja...

@sahabatilmu

Ramadhan Bulan Lailatul Qadar#8

Malam yang lebih mulia dari seribu bulan.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ,

“(Malam) lailatul qadar
lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al-Qadar: 97/2)

Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah berkata,

"Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan keagungan dan kemuliaan. Dan juga takdir apa yang akan terjadi pada tahun tersebut, berkaitan dengan orang yang masih hidup, yang akan mati, maupun berkaitan dengan rizki serta lainnya.."
(Tafsir juz 'Amma)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

 تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari akhir bulan Ramadhan”

[HR. Bukhari: 2017, Muslim: 2768 dari Aisyah radhiyyallahu 'anha]

Pada malam Lailatul Qadar, ganjaran pahala dilipatgandakan, rahmat dan barakah turun melimpah.

Suatu malam yang tidak didapatkan di bulan lainnya.

Tidakkah kita merindukannya...?

Lalu, apa persiapan kita dalam menyambut kedatangannya...?

@sahabatilmu

Ramadhan Bulan Berdoa #7

Perbanyaklah berdoa di Bulan Ramadhan. Sampaikan seluruh hajat kita kepada Yang Maha Kuasa lagi Mengabulkan Doa.

A. Tiga Yang Tak Tertolak.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

ثَلاَثٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : المُسافِر، الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ

“Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya; seorang musafir, seorang yang berpuasa hingga ia berbuka, serta doa seorang yang terzalimi”

[Shahih, HR. Ibnu Majah no: 1752, lihat Silsilah Shahihah no: 596 dan 1797 dari Abu Hurairah radhiyyallahu 'anhu]

Dan dalam riwayat lain
ثَلاثٌ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدُّ : دَعْوةُ الوَالِدِ لِوَلَدِهِ، ودَعْوَةُ الصَّائِمِ، ودعوَةُ الْمُسَافِرِ

“Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya; doa kebaikan orang tua bagi anaknya, doa seorang yang bepuasa dan doa seorang musafir (dalam perjalanan)"

[HR. Abul Hasan bin Mahrawaih dengan sanad hasan, Shahihul Jami': 3032, 3033]

Disebutkan pula dalam riwayat yang lain, “Doa keburukan orang tua terhadap anaknya” No: 3031

Seorang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya terkabulkan. Jangan dilewatkan...

B. Bentuk Dikabulkannya Doa.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah, yang tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi melainkan Allah akan memberi padanya tiga hal:

[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya,

[2] Allah akan menyimpan baginya di akhirat kelak,

[3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang sebanding dengan yang dimohonkan...”

(HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Ya'la, dengan derajat hasan)

Maka berdoalah yang banyak..
Tiada kerugian atas doa yang dipanjatkan...

@sahabatilmu

Ramadhan Bulan Kesabaran #6

Sabar, perkara yang sangat dianjurkan dalam Islam. Di saat Ramadhan, perkara ini lebih ditekankan lagi.

A. Bulan Kesabaran.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ رَمَضَانَ، صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ، وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ

“Berpuasalah di bulan kesabaran (yakni Ramadhan), berpuasalah di bulan kesabaran dan tiga hari di setiap bulan...*)”

[Shahih, HR. Abu Daud, lihat Shahih Al-Jami': 3794 dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyyallahu 'anhu]

*) tiga hari di setiap bulan yakni tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah yang disebut Shaum Ayyam al-Bidh

Kesabaran tidak hanya dari perkara haram, semisal: ghibah, dusta, melalaikan amanah, dll.

Melainkan juga dari perkara yang asalnya mubah, seperti: sabar dari nafsu syahwat, menahan makan dan minum, dll karena Allah Ta'ala.

B. Bila Dicela.

Dalam sebuah hadits Qudsi, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

“Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

“… apabila salah seorang di antara kalian tengah berpuasa, maka janganlah ia berbuat kotor, atau berteriak-teriak.

Dan bila seseorang mencela atau memeranginya hendaklah ia berkata “sesungguhnya aku sedang berpuasa...” [HR Bukhari: 1904, Muslim:2697 dari Abu Hurairah radhiyyallahu 'anhu]

Selayaknya seseorang mempertajam kesabaran, sekalipun ada yang mencercanya.

@sahabatilmu

Ramadhan Bulan Pembebasan (Dari Adzab Neraka) #5

Apakah pembebasan dari siksa api neraka terjadi di setiap malam atau hanya di sepertiga terakhir Ramadhan..?

A. Setiap Malam.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

... وَلِلَّهِ عُتَقَاء مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ فِيْ كُلّ لَيْلَةٍ

“...Dan Allah membebaskan hamba (yang dikehendakiNya) dari siksa neraka. Demikian itu, di SETIAP MALAM (bulan Ramadhan)...”

[Shahih, HR. Ibnu Majah no: 1642 dari Abu Hurairah radhiyyallahu 'anhu]

Oleh sebab itu, alangkah kelirunya orang yang membagi Bulan Ramadhan menjadi 3 bagian.

B. Hanya di Sepertiga Bulan Terakhir..?

Adapun riwayat sangat lemah bahkan mungkar berikut tentu tidak bisa dijadikan dalil,

أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ .

“Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka...”
(Tidak shahih, Lihat Silsilah al-Ahadits adh-Dha’ifah: 1569, Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir: 4944, Syaikh al-Albani)

Sungguh mengherankan...

Di Bulan Ramadhan bermunculan hadits-hadits lemah, palsu, bahkan yang tidak ada asal usulnya...

Berdalih membina umat dan perbaikan diri...
Ditebarkan oleh pelawak dan penyanyi yang berubah menjadi dai...

Wallahul musta'an...

@sahabatilmu