Senin, 30 Desember 2013

SEJARAH TAHUN BARU 1 JANUARI

 SEJARAH TAHUN BARU
       1 JANUARI.

Tahukah anda sejarah Tahun Baru 1 Januari?
 
"Semenjak abad ke 46 SM Raja Romawi Julius Caesar menetapkan 1 Januari sbg HARI PERMULAAN tahun. Orang Romawi MEMPERSEMBAHKAN hari 1 Januari kpd JANUS, DEWA SEGALA GERBANG, PINTU2 DAN PERMULAAN (WAKTU).

Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yg memiliki dua wajah, satu wajah menghadap ke (masa) depan & satu wajah lagi menghadap ke (masa) lalu". (THE WORLD BOOK ENCYCLOPEDIA VOL.14 hal.237).

Yang merayakan Malam Tahun Baru dgn cara apa pun, adalah mereka ikuti Kaum Penyembah berhala (Paganis) yg merayakan HARI JANUS, dgn mengitari api unggun, meniup terompet berpesta & bernyanyi bersama.
"Selamat atas para PENIRU KAUM PAGANIS ROMAWI yg telah merayakan Malam Tahun Baru atau Hari Janus".

Bagi yg tidak ikut2an selamatlah anda, krn anda tetap terus berkomitmen dgn Qs.6:161-163 :

    قل إنني هداني ربي إلى صراط مستقيم
   دينا قيما ملة إبراهيم حنيفا وما كان
   من المشركين
   قل إن صلاتي ونسكي ومحيائ ومماتي
   لله رب العالمين
  لأشريك له ؤبذالك أمرت وإنإ أول
  المسلمين

"Katakanlah (Muhammad)!
'Sesungguhnya Rabbku telah memberiku petunjuk ke jalan yg lurus, agama yg benar, agama Ibrahim yg lurus. Dia Ibrahim tidak termasuk orang2 musyrik'.
"Katakanlah (Muhammad)!
'Sesungguhnya shalatku, ibadahku & matiku hanya-lah utk Allah, Rabb semesta alam. Tdk ada sekutu bagiNya, dan demikianlah yg diperintahkan kepadaku & aku adalah org yg per-tama2 berserah diri (muslim)"
Qs.6:79,
   إني وجهت وجهي للذي فطر السموات
  وألارض حنيفا وما أنا من المشركين

"Sesungguhnya aku hadap-kan wajahku kpd Allah, yg menciptakan langit & bumi dgn penuh kepasrahan (mengikuti) agama yg benar. Dan aku bukanlah termasuk orang2 musyrik". (1/1/2013)

 Ditulis oleh Ustadz Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى

 ┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈

Rabu, 25 Desember 2013

Menu Makanan Harian Rasulullah SAW

Rory Galih N Istiqomah wrote:

Sekilas Info. Semoga Bermanfaat. Aamiin.
Menu Makanan Harian Rasulullah SAW
========================
Menu harian Rasulullah adalah sbb: Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al qur’an, kata “syifa”/kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakiroh, yang berarti umum, menyeluruh. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir, peradangan, serta menyembuhkan luka bakar.

Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma “ajwa”/matang. Sabda beliau, barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun. Dan ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah dalam sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Bisyir ibnu al Barra’, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah selamat. Apa rahasianya? Tujuh butir kurma!

Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengonsumsi kurma karena kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam ra, untuk makan kurma di saat kehamilannya sebab bagus untuk kesehatan janin.

Dahulu, Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan kurma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang kering setelah seharian berpuasa. Glukosa itu sudah cukup mengenyangkan, sehingga setelah sholat maghrib, tidak akan berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok, seperti roti misalnya. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menurunkan kolesterol, dan memperlancar pencernaan. Ia juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam Al-quran, kata “at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “az zaytun” diulang sampai tujuh kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya, jika zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan menghasilkan “ahsni taqwim”, atau tubuh yang sempurna, sebagaimana tercantum dalam surat at tin. Subhanallah!

Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, beliau selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Secara umum sayur-sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.

Disamping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak (kira-kira seperti bubur ayam). Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.

Senin, 23 Desember 2013

Salah satu ceramah Kyai Khuzairon, Pimp Pond Pesantren di Temboro, Lereng Gn Merapi.

Ass.wr.wb. Kiriman dari mereka, yg sdg mendgrkan dr Flash disk, smg ada manfaatnya: ""Ini sy ketik, salah satu ceramah Kyai Khuzairon, Pimp Pond Pesantren di Temboro, Lereng Gn Merapi.... sambil dengerin... "Sesungguhnya segala suasana yg mendatangkan adalah Allah... semua makhluk Allah yg menciptakan.. demikian juga dengan segala keadaan-keadaan yg mendatangkan adalah Allah.. kesusahan, kebahagiaan, kematian, kehidupan, didatangkan oleh Allah, menurut ukuran yg ditentukan oleh Allah... demikian perubahan suasana, keadaan, yg mendatangkan adalah Allah.. walaupun seluruh kampung ingin membuat keadaan yg menyusahkan... tidak akan bisa terwujud, krn yg menghendaki semuanya terjadi adalah Allah.... Laaa ilaaa ha illallah...""

Rabu, 11 Desember 2013

Khutbah Terakhir Nabi Muhammad S.A.W. di Lembah Uranah

http://www.lampuislam.blogspot.com/2013/08/khutbah-terakhir-nabi-muhammad-saw-di.html?m=1

Lampu Islam
Islam adalah lentera yang menuntun kita untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat
Jumat, 09 Agustus 2013

Khutbah Terakhir Nabi Muhammad S.A.W. di Lembah Uranah

Khutbah ini disampaikan pada 9 Dzulhijjah, Tahun 10 Hijriah di Lembah Uranah, Gunung Arafah;
Dari Jarir ra:

“Sungguh Nabi S.A.W. bersabda padanya, pada Haji Wada’ (Haji perpisahan/haji Nabi saw yang terakhir). Simaklah dengan baik wahai orang-orang, lalu beliau bersabda: “Jangan kalian kembali kepada kekufuran setelah aku wafat, saling bunuh dan memerangi satu sama lain” (Shahih Bukhari)

Haji Wada’ dikenal juga dengan nama Haji Perpisahan Nabi Muhammad S.A.W. Beliau mengumumkan niatnya pada 25 Dzulqaidah 10 H atau setahun sebelum beliau wafat. Dari sekian banyak hikmah dari Haji Wada’ ini adalah pesan kemanusiaan yang terungkap dari khutbah beliau.

Pada hari kedelapan Zulhijjah, yaitu Hari Tarwia, Nabi Muhammad S.A.W. pergi ke Mina. Selama sehari itu sambil melakukan kewajiban salat ia tinggal dalam kemahnya itu. Begitu juga malamnya, sampai pada waktu fajar menyingsing pada hari haji. Selesai salat subuh, dengan menunggang untanya al-Qashwa’ tatkala matahari mulai tersembul ia menuju arah ke gunung ‘Arafat. Arus-manusia dari belakang mengikutinya. Bilamana ia sudah mendaki gunung itu dengan dikelilingi oleh ribuan kaum Muslimin yang mengikuti perjalanannya - ada yang mengucapkan talbiah, ada yang bertakbir, sambil ia mendengarkan mereka itu, dan membiarkan mereka masing-masing.

Di Namira, sebuah desa sebelah timur ‘Arafat, telah pula dipasang sebuah kemah buat Nabi, atas permintaannya. Bila matahari sudah tergelincir, dimintanya untanya al-Qashwa, dan ia berangkat lagi sampai di perut wadi di bilangan ‘Urana. Di tempat itulah manusia dipanggilnya, sambil ia masih di atas unta, dengan suara lantang; tapi sungguhpun begitu masih diulang oleh Rabi’a bin Umayya bin Khalaf. Setelah mengucapkan syukur dan puji kepada Allah dengan berhenti pada setiap anak kalimat ia berkata

Suasana di Padang Arafah ketika musim Haji Di Arafah, segala puji kepada Allah dan shalawat bergema ketika Rasulullah berdiri untuk memulai khutbah.

Wahai Manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak ku katakan.Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah dengan seksama kata-kataku dan sampaikanlah kepada orang-orang yang tidak dapat hadir disini pada hari ini.
Wahai manusia, sebagaimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu sakiti sesiapa pun agar orang lain tidak menyakiti kamu lagi.Ingatlah bahawa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan diatas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba,oleh itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang. Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dan dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti nya dalam perkara-perkara kecil.
Wahai manusia,sebagaimana kamu mempunyai hak keatas isteri kamu, mereka juga mempunyai hak di atas kamu.Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik, berlemah-lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.
Wahai manusia ,dengarlah bersungguh-sungguh kata-kata ku ini, sembahlah Allah, dirikanlah solat lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadan dan tunaikanlah zakat dari harta kekayaan kamu.Kerjakanlah ibadat Haji sekiranya kamu mampu. Ketahuilah bahwa setiap Muslim adalah bersaudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama, tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam Taqwa dan beramal soleh.

Ingatlah, bahwa kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan di atas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh karena itu awasilah agar jangan sekali-kali terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.
Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan pahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu. Sesumgguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al-Quran dan Sunnahku.
Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah Ya Allah bahawasanya telah aku sampaikan risalah-Mu kepada hamba-hamba-Mu.

“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?”

Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi’a mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya “hari apakah ini? Mereka menjawab: Hari Haji Akbar! Nabi bertanya lagi: “Katakan kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datang masanya kamu sekalian bertemu Tuhan.”

Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi:

“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?!”

Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: “Ya!”

Lalu katanya: “Ya Allah, saksikanlah ini!”

Selesai Nabi mengucapkan pidato ia turun dari al-Qashwa’ - untanya itu. Ia masih di tempat itu juga sampai pada waktu sembahyang lohor dan asar. Kemudian menaiki kembali untanya menuju Shakharat.

Pada saat itulah turun wahyu yang terakhir kepada Nabi Muhammad S.A.W. :

Firman Allah SWT :

 “Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kamu, dan Aku Ridho Islam menjadi agama bagimu.”
(QS. Al-Maidah : 3).

Abu Bakar ketika mendengarkan ayat itu ia menangis, ia merasa, bahwa risalah Nabi sudah selesai dan sudah dekat pula saatnya Nabi hendak menghadap Allah.

Dengan selesainya ibadah haji ini, ada orang yang menamakannya ‘Ibadah haji perpisahan’ yang lain menyebutkan ‘ibadah haji penyampaian’ ada lagi yang mengatakan ‘ibadah haji Islam. Nama-nama itu memang benar semua. Disebut ‘ibadah haji perpisahan’ karena ini yang penghabisan kali Nabi Muhammad S.A.W. melihat Mekah dan Ka’bah. Dengan ‘ibadah haji Islam,’ karena Allah telah menyempurnakan agama ini kepada umat manusia dan mencukupkan pula nikmatNya. ‘Ibadah haji penyampaian’ berarti Nabi telah menyampaikan kepada umat manusia apa yang telah diperintahkan Tuhan kepadanya. Tiada lain Muhammad hanya memberi peringatan dan pembawa berita gembira kepada orang-orang beriman.
Setelah meninggalkan Arafat malam itu Nabi bermalam di Muzdalifa. Pagi-pagi ia bangun dan turun ke Masy’ar’l-Haram. Kemudian ia pergi ke Mina dan dalam perjalanan itu ia melemparkan batu-batu kerikil. Bila sudah sampai di kemah ia menyembelih 63 ekor unta, setiap seekor unta untuk satu tahun umurnya, dan yang selebihnya dari jumlah seratus ekor unta kurban yang dibawa Nabi sewaktu keluar dari Medinah - disembelih oleh Ali. Kemudian Nabi mencukur rambut dan menyelesaikan ibadah hajinya.

(Khutbah ini disampaikan oleh Rasulullah S.A.W pada 9 Zulhijjah Tahun 10 Hijrah di Lembah Uranah, Gunung Arafah.)

Sumber: Buletin Q-Bil 01/2011, indonesiaindonesia.com dan ilmumuslim.net

Terima kasih kepada Elmi Sat

YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam
Arceus Zeldfer at 07.45

http://www.lampuislam.blogspot.com/2013/08/khutbah-terakhir-nabi-muhammad-saw-di.html?m=1

Resep utk Jantung sehat/anti Kolesterol

Resep utk jantung/kolesterol:
1/2 kg jahe merah segar.
1/2 kg bawang putih (kalau ada yg tunggal lebih baik).
Masing2 di blender dgn 1 gelas air.
Tempatkan diwadah dari tanah (periuk tnh) dan campur dgn 1 gelas air jeruk lemon (1/2 kg) dan 1 gelas cuka apel.
Semua dimasak diapi kecil selama 1/2 jam dan diaduk terus. Angkat dan dinginkan.
Setelah dingin + 3 gelas madu asli. Aduk rata dan masukkan dibotol kaca simpan dikulkas.
Tiap pagi makan/mnm 1 sendok makan saat perut msh kosong.