Selasa, 11 Juni 2013

Memahami Dengan Ilmu.

Dikisahkan bahwa suatu hari al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu ta'ala, yang saat itu menjadi hakim di Mesir, melewati seorang Yahudi penjual minyak zaitun yang berpakaian kotor.

Beliau rahimahullah menaiki kereta yang ditarik oleh kuda dengan kawalan beberapa penjaga di sisi kanan dan kiri.

Tiba-tiba orang Yahudi itu menghentikan laju kereta beliau dan berucap,

“Sesungguhnya Nabi kalian telah bersabda,

"الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ.."

"Dunia merupakan penjara bagi orang mukmin dan surga untuk orang kafir.."

Saat ini, engkau merupakan hakim agung di Mesir dengan pengawal sedemikian rupa bertabur kenikmatan.

Adapun aku berada dalam penderitaan dan kesulitan..”

Ibnu Hajar rahimahullah menjawab,

“Aku, dengan beragam kenikmatan dan kemewahan yang ku rasakan sekarang, bila dibandingkan dengan kenikmatan di Surga kelak, maka seakan berada di penjara.

Adapun engkau dengan kesengsaraan yang kau alami, jika dibandingkan dengan adzab yang kelak akan kau rasakan di Neraka, maka keadaanmu seperti di surga...”

Orang Yahudi itu pun bersyahadat,

“Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah"

Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah”

Orang Yahudi tersebut masuk Islam.

Allahu Akbar...

Demikianlah keutamaan memahami nash dan dalil dengan ilmu melalui bimbingan para ulama'

Menjelaskan ayat al-Qur'an dan Hadits Nabi shallallahu'alaihi wasallam dengan tanpa ilmu, keburukan yang dihasilkan lebih dominan dari kebaikan yang diharapkan.

@sahabatilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar